3 Fakta Mengenai Hantavirus Pulmonary Syndrome

“Hantavirus pulmonary syndrome adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui tikus. Jika tidak diatasi dengan baik, penyakit ini berisiko menyebabkan kematian sebesar 30 hingga 50 persen.”
Hantavirus pulmonary syndrome adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi virus yang jarang terjadi.
Penyakit ini menyebabkan pengidapnya mengalami gejala seperti flu tetapi lama kelamaan gejala yang dialami bisa memburuk.
Bahkan, jika tidak diatasi dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pada paru-paru dan ginjal.
Tidak ada salahnya mengenal lebih banyak fakta mengenai hantavirus pulmonary syndrome agar kamu bisa melakukan pencegahan dengan baik.
Pencegahan dapat menghindari kamu dari komplikasi yang paling parah akibat penyakit ini yaitu kematian. Untuk itu, simak ulasan mengenai hantavirus pulmonary syndrome berikut ini!
Fakta-Fakta Mengenai Hantavirus Pulmonary Syndrome
Hantavirus merupakan salah satu virus yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada paru-paru dan ginjal.
Penyakit yang disebabkan oleh virus ini tergolong sebagai penyakit zoonosis karena ditularkan melalui hewan ke manusia.
Untuk itu, simak berbagai fakta mengenai hantavirus pulmonary syndrome agar kamu dapat melakukan pencegahan paparan penyakit yang dapat menyebabkan kematian ini. Berikut faktanya:
1. Hantavirus Ditularkan Melalui Hewan Pengerat
Hantavirus menjadi salah satu jenis virus yang dapat ditularkan melalui hewan pengerat, seperti tikus. Virus ini bisa ditularkan ketika manusia melakukan kontak langsung, feses, urine, hingga air liur dari hewan yang telah terinfeksi.
Ada beberapa cara penularan yang kerap terjadi, seperti:
- Udara. Ini merupakan bentuk penularan yang paling sering terjadi ketika virus menyebar di udara dari feses atau urine hewan yang terinfeksi. Waspada jika kamu berada di dekat sarang hewan pengerat tersebut. Pastikan area sekitar rumah tetap bersih agar hewan pengerat tidak bersarang dan memicu gangguan kesehatan pada keluarga di rumah.
- Makanan dan Minuman. Kamu juga bisa terpapar hantavirus melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan feses, urine, hingga air liur hewan yang terinfeksi. Jika ada makanan yang tidak sengaja dimakan oleh hewan pengerat, sebaiknya hindari untuk kembali mengonsumsi makanan tersebut. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko penularan hantavirus pulmonary syndrome.
- Gigitan. Gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi berisiko menyebabkan penularan hantavirus.
2. Gejala Terbagi Menjadi Tiga Fase
Virus ini berkembang di dalam tubuh. Biasanya, di awal paparan virus, pengidap tidak akan mengalami gejala apapun.
Hal ini karena virus berada dalam masa inkubasi. Lama masa inkubasi virus dalam tubuh sekitar delapan minggu setelah paparan.
Setelah memasuki delapan minggu, biasanya gejala akan muncul dan berkembang dengan waktu yang cukup cepat sekitar 2 – 8 hari. Berikut gejala yang dialami, yaitu:
- Demam.
- Kelelahan.
- Nyeri otot terutama pada bagian pinggul, paha, dan punggung.
- Sakit perut, mual, muntah, dan diare.
- Muncul ruam atau bintik merah pada kulit.
- Batuk kering dan kesulitan bernapas.
- Pusing dan sakit kepala.
Setelah gejala pertama muncul, biasanya 4 – 10 hari kemudian akan muncul gejala fase ketiga.
Gejala pada tahap ini cukup berbahaya karena dapat memicu perdarahan internal dan paru-paru yang terisi cairan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.
3. Berisiko Menyebabkan Kematian Sebesar 50 Persen
Sebaiknya jangan abaikan gejala yang muncul dan berkaitan dengan penyakit ini. Hantavirus pulmonary syndrome yang tidak diatasi dapat menyebabkan kegagalan jantung untuk memberikan oksigen ke seluruh tubuh.
Jika tidak diatasi dengan baik, penyakit ini berisiko menyebabkan kematian sebesar 30 hingga 50 persen.
Untuk itu, pastikan kamu mengurangi beberapa aktivitas yang berisiko memicu penularan penyakit ini, seperti:
- Melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan.
- Beraktivitas di gedung tua yang sudah lama tidak terpakai.
- Membersihkan sarang tikus.
Itulah beberapa fakta mengenai hantavirus pulmonary syndrome. Sebaiknya lakukan pencegahan dengan menggunakan sarung tangan dan masker saat akan membersihkan gedung yang tidak terpakai atau sarang tikus.
Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim
Source : halodoc.com
Responses