Kenali 9 Gejala Awal Difteri pada Anak Anak

Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh strain bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menghasilkan racun. Bakteri difteri masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut maupun luka di kulit. Penyakit ini dapat ditularkan melalui droplet bakteri difteri yang terhirup oleh orang yang terinfeksi saat batuk, bersin, atau tertawa.
Gejala Awal Difteri pada Anak
Ada beberapa ciri yang menandakan anak terjangkit penyakit ini seperti:
- Sakit tenggorokan
Umumnya, sakit tenggorokan merupakan gejala yang pertama kali muncul terserangnya difteri pada anak.
- Kesulitan bernapas
Kesulitan bernapas terjadi karena membran difteri yang menutupi saluran pernapasan. Penyebab lainnya adalah adanya edema pada tonsil, faring, daerah submandibular dan servikal.
- Demam ringan
Pada gejala awal, difteri mirip dengan sakit tenggorokan yang parah. Padahal, demam ringan dan pembengkakan kelenjar leher merupakan tanda gejala awal lainnya.
- Suara serak
Gejala klinis difteri anak berupa suara serak akibat membran difteri menutupi pita suara yang terletak di laring.
- Suara melengking yang terjadi saat menarik napas (stridor)
Saluran pernapasan yang menyempit karena adanya membran difteri membuat suara yang dihasilkan ketika berbicara terdengar melengking.
- Pembesaran kelenjar getah bening di leher
Bagian leher pada anak yang terserang difteri terjadi pembengkakan. Hal ini dikarenakan adanya pembesaran kelenjar getah bening.
- Peningkatan detak jantung
Gejala lainnya seorang anak menderita difteri menunjukkan adanya tanda-tanda syok akibat peningkatan denyut jantung.
- Pilek
Gejala pilek menjadi gejala awal yang menyerupai common cold tanpa atau disertai gejala sistemik ringan.
- Pembengkakan langit-langit mulut (palatum)
Bengkak yang khas menunjukkan pseudomembran terlihat kotor dan terdapat bercak putih. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan penyumbatan karena peradangan tonsil dan meluas jaringan disekitarnya sehingga dapat menyebabkan bullneck.

Lakukan Vaksinasi Difteri
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, terdapat dua vaksin untuk mencegah difteri pada anak yakni TaP dan Tdap. Konsumsi antibiotik juga dapat mencegah terserang difteri, terutama jika melakukan kontak dekat dengan penderita difteri.
Namun apabila pada anak sudah terdapat gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera mengkonsultasikannya ke dokter anak sebelum terjadi komplikasi yang yang berbahaya.
Responses